Zibdeh, yang merupakan ahli diet dan ahli gizi dengan pengalaman selama 7
tahun, telah menemukan cara untuk mengintegrasikan berpuasa Ramadhan
dengan praktek yang dilakukannya agar bermanfaat bagi pasiennya.
“Setelah lebih dari 10 jam berpuasa, tubuh akan menggunakan jaringan
lemak untuk diubah menjadi energi. Sehingga, hal ini sangat baik bagi
mereka yang ingin menurunkan berat badan,” kata Zibdeh, seperti yang
kami kutip dari situs ThinkProgress.
Zibdeh, yang berbasis di Virginia Utara, menyarankan kepada para
pasiennya–yang sering mengeluh tentang berat badan, nyeri otot dan
sendi, diare dan sembelit, serta penyakit lainnya–untuk tidak makan
terlalu berlebihan saat berbuka puasa dan tetap melakukan diet sehat
seperti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.
Meskipun telah banyak yang menulis tentang manfaat puasa bagi kesehatan, tentu rasa khawatir tersebut masih ada, bukan?
Berikut beberapa masalah kesehatan yang sering dialami selama berpuasa
dan bagaimana cara untuk mencegahnya yang telah didiskusikan dengan para
ahli medis dan para ulama.
Puasa dan sakit maag
Berpuasa biasanya menyebabkan menurunnya jumlah asam di perut yang
berfungsi untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri. Namun
bagaimanapun, otak akan memberi sinyal pada perut untuk memproduksi
lebih banyak asam ketika kita berpikir maupun mencium makanan, yang
justru dapat menyebabkan sakit maag.
Apabila Anda meminum obat untuk pencernaan secara teratur, seperti
antihistamine, disarankan untuk tetap mengkonsumsinya. Waktu yang tepat
untuk mengkonsumsinya adalah saat sahur.
Untuk mengendalikan sakit maag dapat dilakukan dengan tidak mengkonsumsi
makanan berminyak, goreng-gorengan, dan makanan pedas terlalu banyak,
atau bahkan lebih baik untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali.
Mengurangi konsumsi kafein dan berhenti merokok juga dapat membantu
untuk mengendalikannya.
Mempersiapkan minyak kayu putih juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman
pada perut, serta tidur dengan meletakkan beberapa bantal pada kepala
juga dapat mencegah sakit maag.
Puasa dan pengendalian diabetes yang buruk
Mereka yang secara teratur menyuntikkan insulin disarankan untuk tidak
berpuasa, karena melawatkan injeksi insulin sangat berpotensi mengalami
risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mereka yang
mengendalikan diabetes dengan obat-obatan oral (yang diminum) disarankan
untuk mendiskusikan dahulu dengan dokter sebelum mulai berpuasa.
Memonitoring kadar gula darah secara teratur sangat disarankan karena kadar gula darah yang rendah (yang disebut dengan hypo) sangat berbahaya dan dapat menyebabkan pingsan maupun kejang apabila tidak dirawat dengan benar.
Merasa pusing, berkeringat dan kebingungan mungkin gejala dari hypo.
Apabila penderita diabetes mengalami hal ini, sebaiknya segera
mengkonsumsi minuman yang mengandung gula atau dapat pula dengan
meletakkan gula di bawah lidah.
Puasa dan sakit kepala
Masalah kesehatan yang satu ini memiliki banyak penyebab. Sakit kepala
selama berpuasa dapat terjadi karena dehidrasi, rasa lapar, dan
kurangnya istirahat. Diet seimbang dan terkontrol, khususnya dengan
tidak melewatkan makan sahur, mengkonsumsi cukup cairan, dan jika perlu
mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, misalnya paracetamol, dapat
mencegah dan mengurangi risiko sakit kepala.
Sakit kepala juga dapat dicegah dengan tidak mengekspos tubuh pada sinar
matahari, menggunakan topi saat keluar, menggunakan kacamata hitam
untuk mengurangi efek silau sinar matahari, serta meringankan otot yang
tegang dengan melakukan pijatan ringan.
Puasa dan dehidrasi
Selama berpuasa, tubuh akan rentan mengalami dehidrasi karena tubuh akan
terus-menerus kehilangan air dan garam melalui proses bernafas,
berkeringat, dan buang air kecil. Risiko mengalami dehidrasi akan
meningkat apabila Anda tidak minum dengan cukup sebelum berpuasa.
Bahkan, risiko ini akan semakin tinggi pada orang tua dan mereka yang
mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Apabila Anda tidak sanggup berdiri karena mengalami sakit kepala maupun
disorientasi, sebaiknya Anda segera minum dengan teratur serta dalam
jumlah air cukup banyak. Serta, apabila Anda kepayahan akibat dehidrasi,
letakkan kaki lebih tinggi dari kepala dan setelah cukup kuat, segera
merehidrasi tubuh Anda.
Puasa dan konstipasi (susah BAB)
Aktif beraktivitas selama berpuasa, mengkonsumsi air secara teratur, dan
makan makanan sehat (selama tidak berpuasa) akan menjaga usus bergerak
secara teratur. Mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran, serta
meningkatkan jumlah serat pada makanan sehat Anda dapat membantu dalam
pencegahan konstipasi.
Apabila hal tersebut masih terus berlanjut, mengkonsumsi sedikit obat
pencahar juga dapat membantu menyembuhkan masalah susah buang air besar
Anda.
Puasa dan stres
Tubuh akan mengalami stres yang disebabkan oleh terbatasnya asupan
makanan dan air yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa, serta
perubahan rutinitas dan semakin pendeknya durasi tidur. Apabila Anda
mengalami hal tersebut, sangat penting dan dianjurkan untuk menghadapi
setiap sumber potensi stress dengan baik agar terhindar dari efek
negatif yang mungkin dapat ditimbulkan.
Stres juga dapat dikendalikan mengendalikan amarah (anger management),
tidak merokok, serta tidak melakukan pekerjaan yang melebihi kemampuan
tubuh Anda.
Puasa dan mengontrol berat badan
Banyak ahli gizi yang mengatakan bahwa berpuasa adalah cara yang baik
untuk menurunkan berat badan, sedangkan beberapa ahli kesehatan
mempercayai bahwa diet tersebut sangat tidak efektif untuk menurunkan
berat badan dalam jangka panjang.
Selain itu, mengkonsumsi makanan selama sahur dan berbuka puasa dapat
menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan karena para
ahli kesehatan percaya bahwa orang-orang yang berpuasa cenderung
mengabaikan rekomendasi makan yang sehat, seperti mengkonsumsi lima
porsi buah-buahan dan sayuran setiap hari. Juga, Anda mungkin akan cenderung makan lebih banyak dari porsi biasanya, dengan makanan yang lebih bervariasi pula.
“Mungkin dengan
berpuasa terlihat dapat lebih cepat untuk menurunkan berat badan, tetapi
hal ini hanya cepat dalam menghilangkan cairan tubuh, yaitu salah satu
substansi penurun berat badan,” kata Medelyn Fernstrom, PhD, dari
University of Pittsburgh Medical Center’s Weight Loss Management Center.
“Apabila berat badan Anda turun dengan cepat, maka ia dapat segera
kembali dengan cepat pula ketika Anda memulai makan dengan normal lagi,”
lanjutnya.
Namun, apabila Anda berpuasa dengan disiplin dan mengikuti semua
rekomendasi tentang makanan sehat yang dianjurkan, hal ini akan sangat
membantu dalam menurunkan berat badan dan membuat tubuh lebih sehat.